3.02.2012

Parangtritis


Sampailah di Yogyakarta... a heart of Java.
Memang sudah diniatkan untuk mampir ke Parangtritis, selama ini hanya lihat-lihat dari photo-photo yang memang indah nian. Sayang sekali pantai yang elok ini tidak terawat dengan baik padahal namanya tersohor hingga jauh ke ujung Indonesia. Mudah-mudahan pemda Yogya menolehkan kepalanya untuk merawat dan mengembalikan ke fungsi pantai sesungguhnya, amin [duh ngomong apa si gue :)].


Ibu-ibu penjaja datang menghampiri usianya 85 tahun, digendongannya sebakul rempeyek udang baring. Pengen beli tapi ragu-ragu, udangnya seperti di warnai pewarna merah. Dengan halus saya menolak tapi gak habis pikir untuk bantu ibu ini, "bu mau gak saya photo, nanti saya kasih uang", "boleh mbak" katanya "satus ewu ya", "wah larang bu, rong puluh ewu ya"... si ibu berlalu sambil mencibir. Saya diam seribu bahasa.
Ya sudah sambil menunggu Nadine main air dan photo-photo dengan papanya, satu-satunya yang bisa dipesan adalah kelapa muda dan jagung bakar, sekalian biar bisa duduk di tikar yang dihampar oleh ibu-ibu pedagang.
Daging kelapa gak bisa dicungkil karena keras dan kelapa tua rupanya. Jagung bakar juga keras karena tua. 

 Suara pengamen merdu merayu....




End of journey...

Tidak ada komentar: